KITA BERKENALAN
Memulai membangun cinta
Antara kita memang belum waktunya
Aku di barat engkau di timur sana
Perkenalan bermula dari mereka
Awal
namamu tertera beradab, bersanad ilmu
Pembahasan
yang lugas bimbingan guru
Di
situ aku mulai mencari tau
Keinginan
mendalami kisahmu, membawa jemariku
Menyapu
wajah gadget ilegal itu
Kumulai membuka beranda facebook-mu
Kulihat foto semasa dirimu mondok di
sana
Di tempatmu, rakit yang kau naiki
mengantarkan
Perjumpaan kita di majelis ilmu
Aku
mulai mengagumimu
Memberanikan
diri memulai percakapan
Aku
mungkin tanpa adab mengganggumu
Namun
rasa penasaran pada perjuangan,
Mengantarkan
1 pesan menjelang tengah malam membisu
Hai,
Assalamualaikum, apakah benar ini dengan “….”
Ku
sebut namamu persis nama dalam kertas ilmu
Kita
berkenalan mendalami isi buku
Titimangsa
(Aceh Barat Daya, 05 Mei 2020)
BAYANGAN
Engkaulah bayangan itu
Yang bisa kulihat tak dapat kusentuh
Kita berjalan di bumi yang sama
Kadang kau di depan ku di belakang
Ianya bayangan mimpi-mimpiku
Semakin kukejar
semakin kau lari
Harusnya ku
selalu berjalan di depan
Tanpa menoleh ke
belakang lagi
Baru kusadari
jika demikian
Kaupun terus
mengikutiku
Sehingga kau tak
perlu kukejar
Titimangsa
(Manggeng, 05 Mei 2020)
CUKUP HARI INI SAJA
Mungkin
jalan yang kupilih
Hari
ini berdalih
Membuktikan
aku adalah perempuan yang tulus
Bukan
munafik membabat waktu
Aku
bukanlah perempuan yang menarik
Pelajaran
hati mengekspresikan jasadku lebih berarti
Aku
tak ingin mengenakan kepalsuan
Kepribadianku
sangatlah kuat
Kulahirkan
rasaku penuh keberanian
Namun
kini kegagahan menghantamku agar menyesal
Perempuan
sepertiku
Telah
berani mengutarakan cintanya
Pada
ikhwan yang baru dikenalnya
Ah,
aku menyesalinya
Kini
aku enggan melafalkan kalimat ini lagi
Cukup hari ini saja
IKHLAS ATAU BASA BASI
Sahabat,
jika suatu waktu kumulai berbasa-basi
Nasehati
aku
Tuntun
aku dengan bahasamu
Aku
butuh itu
Namun
jangan depan orang lain
Sahabat,
basa–basi itu tata karma pergaulan
Ia
lahir dari manusia yang hendak berlaku takzim
Baik
di mulut mestinya rapi pula di hati
Namun
lazim pula
Mulut
manis hati berduri
Sahabat,
aku tak mendefinisikan ikhlas secara rinci
Yang
kutahu ikhlas itu bersih hati
Memberi
tanpa pamrih, datang dalam bentuk penghambaan diri
Aku ingin denganmu ikhlas bukan basa basi
MEMBANGUN CINTA UNTUK-NYA
Cinta
itu permulaan untuk dekat
Mengenalimu
dengan cintamu
Kau
mengenaliku dengan cintaku
Aku
mencintaimu dengan cintamu
Dua
rakan muda nan jauh
Membentang
jarak dan rasa
Lara
mereka nikmati
Suka
duka menjadi bumbunya
Mereka
saling jatuh cinta saat bersama
Lalu
kukatakan
Maukah
kalian mendengar peutuah guruku
Agar
cinta kalian bisa lebih dalam
Yang
menimbulkan kelezatan, keindahan, kemanfaatan dan kebenaran
Cinta
yang mendatangkan kebahagiaan
Cinta
yang dimiliki pecinta sejati
Cinta
oleh empunya para shufi
Duhai
remaja jangan kalian terjatuh karena cinta
Sebab
cinta adalah anugerah-Nya
Cintalah
yang membawa kalian untuk dekat
Dahulukan
Cinta kepada-Nya
Utamakan Dia baru selain-Nya
Titimangsa
(Pawoh, 06 Mei 2020)
Comments
Post a Comment