Doc. Pribadi: TAHURA Saree, Aceh Besar |
Duhai diri,
Kau dikagumi orang karena mahirmu
Kau disenangi pasangan sebab elokmu
Kelembutan, menjadikanmu dambaan
Kecantikan, menetapkan pandangan,
Melebihi tatapan suami pada
istrinya
Kau dirayu, kau disanjung
Memuji dirimu, pakaianmu, ilmumu
dan sikapmu itu
Sanjungan adalah penghormatan
bagimu
Duhai
diri,
Tulisanmu
dijadikan teladan
Peranmu
bak ustazah di media sosial
Kau
bangga menyebutmu sebagai pendakwah
Hari-harimu
menulis dakwah
Kau
menasehati,
Kau
beribadah,
Kau
telah membantu mereka berhijrah
Pikirmu,
ya kau terus berbangga dan takabur
Begitulah, diri
Andai kau tau, siapakah kau?
Siapa yang bersama kau dan
perbuatan kau?
Siapa yang menciptakan kau dan
perbuatan kau?
Adakah kau syukuri dan
berterimakasih?
Kau ini,
Sungguh kau telah buta tak
mengenalnya
Kau dungu, terpaku pada kehebatan
itu
Apakah
kau ingat?
Sewaktu-waktu
ia bongkar aibmu, gerak gerik niatmu, baik buruk perbuatanmu,
Yang
licik itu, yang berdusta lagi bermuka
topeng
Sewajarnya,
kaulah yang menghianati dirimu,
Kau
tegak dengan nafsu amarahmu
Kau
bertahan demi memperoleh duniamu
Kau
tak mendidik dirimu, kau biarkan seperti sampah jalanan
Kau
jadikan ia kapas yang terperangkap dalam kasur-kasur kumuh
Kau
hipnotis temanmu, kau rasuki mereka dengan bualanmu
Kau
ego duhai diri
Sungguh, kau telah melupakan
kebaikan-Nya
Kau ujub, kau ria, dan hubbud dunia
Duhai
diri,
Kembalilah
pada Tuhanmu
Merujuklah
pada kehebatan-Nya
Segala
kebaikanmu dari-Nya
Yang
menciptakanmu dan perbuatanmu jua
Kembalilah
mengingat kebaikan-Nya
Comments
Post a Comment