Doc. Pribadi
Wejangan-wejangan
bahagia itu kini telah menjadi cendera mata
Menguap
dari laman percakapan
Melayang
bersama angan-angan
Rangkaian kidung sendu kontras dari sukmaku
Satu
obrolanku mengudara
Disambut
dengan centang biru
Tanpa
reaksi
Hingga
tak lagi merinci informasi
Baper
adalah Garis Tanganku
Itulah
semboyanmu
Harap-harap
bisa berpadu
Namun,
Narasimu
telah mengekalkan pesan lara
Kendatipun
semu di telingaku
Ranting
yang rapuh ini janganlah kau pijak lagi
Bisikku
lirih masa itu
Kau
tau, sekuat apa aku merindu
Engkau
adalah asma yang singgah
Namun
tak bermukim menggenapi takdirmu bersamaku
Baper adalah garis tanganku
“Jangan
berharap, katamu”
“Kita
tak mungkin bersama.”
Kau
haqqul yaqin akan itu
Sungguh
kau adalah Selat dan akulah Saat
Selalu
berbanding terbalik
Kini,
kayuhlah lagi sampanmu
Biarkanku
bersama garis tangan ini.
Comments
Post a Comment