Jelmaan Ruang Sidangku

Hari itu, di jumat yang berkah. Ketetapan kelulusanku pada 16 juni 2017. Namun, hari itu, aku yang dipersilakan menyampaikan presentasi skripsi di hadapan penguji dan pembimbing yang baik hati. Di muka mereka aku duduk terdiam, melewati beberapa pertanyaan ujian komprehensif yang sederhana.

Hari itu, aku yang tersipu malu. Ketika mulutku terkunci dan benakku tak lekas memaparkan tanggapan yang rasional. Aku tertegun pada dosen-dosenku karena sebagian materi yang terlupa. Ketika itu, semua berubah dalam sekejap. Dinding tak mampu membela, ia hanya terdiam, berdiri tegak dengan wajah mulas dan pucat pasi. Yang ada hanya panas, sehingga jendela siap dibuka. AC tak mampu berfungsi, ia kaget melihatku yang tak seperti biasanya.

Hari itu,yang dalam diam memikirkan jawaban. Mengingat kejadian hari ini seperti sudah pernah kualami. Iya, benar sekali hasratku bergejolak. Membenarkan beberapa minggu yang lalu ketika mimpi itu seolah memberitahuku lebih awal kejadian nyata ini. Lamunanku dalam jawaban yang tak pasti. Memuntahkan ekspresi lemah, tak berkutik di hadapan penguji.

Hari itu, aku tak mengerti apa yang sebenarnya menjelma di ruang sidangku. Aku seperti kehilangan arah dan ilmu. Kekosongan jiwaku mulai menghantui ruang sidangku yang tak ada respon. Namun jelmaan bernekat lain memberi bukti tentang kelulusanku . Ku akui kesalahan wujud hari ini. Agar tak terulang lagi bak keadaan serupa yang kualami