tokokurmaajwa.com |
Sabtu,
21 Juli 2017
Pagi
itu, adalah hari terakhir aku mengikuti
kelas training toefl yang dibuat selama dua pekan yang lalu.
Di
kelas B, iya tepatnya di ruang R2B. Aku yang ketika sesi listening sedang
berlangsung kambuh tiba-tiba.
Perutku
mulai terasa perih. Bukan karena keroncongan, tapi jatahnya yang belum sempat
diberikan. Biasanya setelah makan pagi di rumah. Aku juga belanja makanan di
kantin RKU 1 tepat pada jam istirahat (pukul 10.30 WIB). Sudah menjadi
kebiasaan bagiku agar selalu wanti-wanti dengan kekambuhan lambung yang sudah
lama berdiam diri di raga ini. Tapi kali ini aku malas keluar lantaran kantin
RKU tidak dibuka karena hari libur kerja.
10
menit ada, aku menahan perih, lalu tak sanggup. Seraya membuka obrolan dengan
teman di samping. Dia adalah kakak-kakak kimia yang juga sedang kusyuk
mendengarkan percakapan di listening. Di sebelahnya lagi kakak S2 Kimia. Namanya
kak Farah. Iya saya memanggilnya dengan panggilan ibu.
“Makan
ini aja boleh,” arahan beliau sambil memberikan
satu wadah kecil kurma.
"Boleh
bu," linglung saya. Makan atau nggak.
Kurma,
iya kurma, makanan kesukaan umat muslim dan disunahkan oleh Rasullullah untuk
mengawali memakannya pd waktu berbuka puasa.
Kenapa
aku sangat tidak menyukainya?
Aku
bahkan tidak tertarik dan tak melirik sedikitpun ketika ada sajian kurma yang
dihidangkan. Aku tidak berleha-leha
dengan kelezatan kurma. Aku sungguh tak menyangka, kenapa diri ini sungguh
berbanding terbalik dengan kebanyakan umat muslim lainnya.
Kemuliaan
dan keberkahan di pertengahan siang sabtu itu. Aku merasakan perubahan yang
luar biasa dari suguhan kurma ibu S2
Kimia. Kelezatan kurma yang ia berikan mampu menahan perih perutku yang ku
berikan istilah sadis, karena memang sungguh perih. Kurma ini benar-benar enak,
selain keberkahannya dapat mengobati kekambuhan lambungku juga mengubah citra
rasa ku terhadap kurma semakin meningkat. Mulai dari kejadian itu aku lebih
menyukai kurma.
Ku
urungkan niat, hehe Ingin meminta lebih tapi tidak berani.
Sesampai
di rumah aku mencari sisa kurma yang beberapa hari yang lalu diberikan sama
ayahwa. Eh ternyata, hanya tinggal serbuk-serbuk halus yang berhamburan. Kurmaku
sudah lebih dahulu di lahap semut.
“Hufft,
sudah rejeki engkau lagi mut.” Cenge-ngesanku yang ku serbu dengan kesabaran.
Tapi,
walau bagaimanapun. Akhirnya aku menyukai KURMA, Alhamdulillah.
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
ReplyDeleteSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
www.arenakartu.cc
100% Memuaskan ^-^