Melangkah ke gubukmu, aku semangatMelewati tantanganmu, aku berpeluh keringatGubuk buku, gubuk kalbuPenuh dengan mutiara ilmuMasa-masa seleksiMengujiku agar tetap berlapang hatiTentang kekuatan yang sangat terujiMenerima lontaran kalimat pahit dari para penyeleksi“Dik, kamu bisanya menulis apa?Prosa atau puisi”?“Sajak puisi lebih bisa terjangkau kakHemat waktu tak perlu mengulur jarak”Jawabku dengan wajah sok berlagakTanpa tau ternyata puisis lebih parahSampai ku terbelalakDengan pertanyaan bertubi-tubi dari sang kakak.Hari iniPada jarum waktu yang telah kuulurkanHadir menyimakIlmu menulis puisi si kakak yang sudah lebih awal bergerakMulai dari Rumcay hingga ke Sulawesi berusaiRumcayHadir sebagai sandaranWadah untuk pena ku yang tak ada sandaranWadah untuk karyaku ada di pasaranWadah untuk bukuku yang telah lama tidak terselesaikanWell, ada yang bisa mengarahlkan. Ini jenis puisi atau prosa. Hehe ana keseringan nulis tanpa batas. Apa yang keluar itu trus yang dipublish padahal belum dianalisis.
Oh ya, Minggu lalu, 20 November anggota FLP 2016 melaksanakan kelas menulis puisi bersama kak Ernita Handayani. Antum, tau tidak siapa kak ernita ini?. Kalau ana cuman tau kalau beliau adalah senior ana di BEM Unsyiah 2014. Salah satu kakak yang berpengaruh dalam kemajuan BEM khususnya bidang PSDM Unsyiah pada waktu itu. Selanjutnya, ternyata beliau juga senior ana di FLP yang sudah memenangkan lomba puisi PEKSIMIDA dan lanjut ke Sulawesi beberapa pekan yang lalu. Hihi, kurang lebih begitu.
Udah dulu ya, flpers dan blogger. Sedang
menyelesaikan skripsi.
^-^
#Fiksiroom
N_Seroja_Ulmuddrika
#KelasMenulisPuisi
#FLPbandaAceh2016
Comments
Post a Comment