Kesibukan, Tidak menjadi Penghalang Bagi Perempuan Mengahafal Alquran

(Menghafal Alquran Semudah Tersenyum)
Sumber: Jurnalmuslim.com

Semoga Minggu 2 April ini menjadi hari minggu yang sangat mulia dibandingkan minggu-minggu kami sebelumnya. Momen penting bersama seminar “Menghafal Alquran Semudah Tersenyum” yang diselenggarakan di Audit Ali Hasjmi oleh segenap panitia QAF (Quran Aplikasi Forum) UIN Ar-Raniry.

Takjub dengan peserta yang hadir dan materi yang disampaikan. Aku merasa, ini adalah awal hijrah kami berempat. Dek Nu, Dek Ka, Dek Mon, dan satu lagi Dek Mar, (yang ijin berhadir).

Malam hari, sebelum hari H. kami berempat berencana, agar esok harinya menghadiri acara tersebut lebih awal dari jadwal yang ditentukan panitia.

“Dengar-dengar sih besok ada doorprizenya,” ungkap Dek Ka mengingatkan kami untuk acara besok.

Seminar dengan 3 narasumber ini sangat bermanfaat. Betapa tidak. Beragam pengalaman dan cerita mereka bersama hafalan Alquran diceritakan dengan jelas. Adanya diskusi panjang dan pemutaran video motivasi mampu membangkitkan semangat pendengar yang hadir lebih dari 1000 peserta tersebut. Termasuk Dek Mon, yang sempat ketiduran karena pusing, (saat itu lagi kurang sehat).

Menghafal Alquran itu tidaklah susah seperti perkiraan orang awam yang tidak mau mempelajari Alquran. Bagiku, mahasiswa yang tidak aktif mencari tahu metode tepat dan  mudah itu termasuk salah satu contoh mahasiswa yang apatis. Tak ada bedanya dengan orang awam.

Ust. Hajarul Akbar AlHafidz, MA sebagai pembicara pertama mengatakan “semoga acara ini memberi 3 harapan untuk para peserta seminar yaitu 1. Peserta cenderung pada Alquran; 2. Mencintai Alquran; dan 3. Keridhaan Allah agar terus bersama dan bisa mengamalkan Alquran.

“Apa sebenarnya hakikat menghafal Alquran?” Tanya Ust. Hajarul kepada hadirin.

‘Apa untuk keren-kerenan? Atau hanya sekedar pujian?' Sambung beliau

Jika hanya hafal teksnya saja dan tidak mengamalkan apa yang telah diberikan Alquran. Maka orang munafik dan orientalis pun bisa melakukannya.

Kami kembali menunduk. Seakan menyesali apa yang telah diniatkan selama ini.

Niatlah betul-betul karena Allah. Sesungguhnya orang yang menghafal Alquran dan mengamalkannya itu adalah orang yang ditinggikan derajatnya dan menjadi pribadi yang professional. 

Ulasan terus berlanjut. Beliau (Ust. Hajarul) banyak menceritakan tentang kisah para sahabat yang ditunjuk Rasulullah sebagai pimpinan perang adalah sahabat yang lebih banyak hafalannya dari sahabat yang lain. Sebab dengan hafalannya tersebut. Ia bisa bersikap lebih professional. 

Beliau menambahkan, "betapa tidak, seseorang yang menghafal Alquran. Maka ia pasti sangat teliti dalam memperhatikan bacaan, sehingga tidak salah. Karena ini akan berakibat fatal pada hafalan-hafalannya selanjutnya."

Seminar, menjadi semakin hangat dan kepuasan semakin mendalam oleh ulasan-ulasan yang disampaikan. Terlebih lagi Ust.  Dr. Salman Syarifuddin, MA menjelaskan tentang menghafal Alquran itu Mudah. Direktur dayah tahfidz Al-Quran Al-atiyah Aceh besar ini mulai menampilkan poin-poin dalam presentasinya.

Berbakatkah kita dalam mengahafal Quran?simak poin-poin berikut: Kuat berlama-lama membaca ALquran, (makin kuat makin berpotensi; Senang mendengar Alquran dalam waktu lama; Memiliki waktu khusus, (bukan waktu sisa); Senang bergaul dengan penghafal Quran; Iri melihat orang lain yang membaca Alquran; Memperbanyak berdoa agar dapat menghafal Alquran; Menyenangi bacaan-bacaan yang panjang; Memperbanyak Khatam Alquran.

Terus....

Ternyata ada 4 karakter kita dalam menghafal, yaitu: Cepat Hafal, Cepat lupa; Cepat Hafal, Lambat Lupa; Lambat hafal, lambat Lupa; dan Lambat Hafal, Cepat Lupa.

Kami Saling berpandang-pandangan.

Semangat para perempuan di Audit  Ali Hasjmi pun semakin bergebu-gebu. Ketika Ustazah Dewi Hartati mulai menjelaskan tentang perempuan, keluarga dan hafalannya. 

Ada banyak pertanyaan dari kalangan perempuan pada ustazah. Tentang 

"Bagaimana memanajemen waktu antara mengahafal dan untuk keluarga. Bagaimanaa pengalaman ustazah selama ini sehingga di usia sekarang ustazah dapat mengahafal Alquran?"

“Kita harus punya kekuatan dalam menghafal Alquran. InsyaAllah kita berhasil."
"Jangan jadikan lingkungan yang mengkondisikan kita, tapi sebaliknya kita yang mengkondisikan lingkungan."Tegas Beliau

Ustazah, mengulang kembali tentang karakter kita dalam menghafal yang disebutkan Ust. Salman. yaitu yang memiliki karakter "lambat hafal, Cepat Lupa".
"Nah, jika kita lambat menghafal Al-quran, mungkin Alquran ingin berlama-lama dengan kita."Begitu pungkas beliau.



Comments